Patung Mesir Kuno Bergerak Sendiri karena Kutukan?
Ada banyak mitos tentang Mesir kuno mulai dari kutukan, ramalan bintang, ramuan, dan ritual. Adanya mitos itu pun dihubungkan dengan sebuah patung Mesir kuno di Inggris yang bergerak sendiri dengan berbalik 180 derajat.
Sebuah patung setinggi 10 inchi yang berasal dari 1800 sebelum masehi, sebelumnya ditemukan di sebuah makam mumi. Patung tersebut kemudian dipamerkan di Museum Manchester selama 80 tahun. Namun, baru-baru ini patung tersebut dapat berputar sendiri.
"Sebuah video jelas menunjukkan patung itu berubah pada porosnya pada siang hari dengan sendirinya. Namun, pada malam hari, patung itu diam," tulis surat kabar Independent yang dikutip Al-Arabiya.
Seorang ahli Mesir berpendapat, patung Neb-Sanu tersebut mungkin terkena kutukan kuno. "Aku melihat patung itu berputar. Saya pikir itu aneh karena ini adalah suatu kasus dan saya satu-satunya yang memiliki kunci," ujar ahli Mesir, Campbell Price.
Patung tersebut biasa dikubur bersama mumi. "Pelayat meletakkan persembahan di kakinya," ujar Price. Di Mesir kuno, orang percaya jika mumi hancur maka roh akan menempati patung tersebut. "Mungkin itulah yang menyebabkannya bergerak," ujar Price.
Namun, penjelasan yang kurang mistis diberikan Profesor Brian Cox. Dia mengatakan pergerakan itu disebabkan permukaan di mana patung tersebut diletakkan.
"Brian menganggap itu gesekan diferensial, di mana dua permukaan, batu sepentine dari patung dan rak kaca menyebabkan getaran halus yang membuat patung berputar," ungkap Price.
Akan tetapi, Price mengatakan tempat patung tersebut tidak dipindah. Penjelasan lain diberikan komentator di situs Independent. "Mungkin bukan orang-orang bergerak menyebabkan patung berubah, tapi truk berat di jalan di luar," ujar Mark Shellhamer.
Sementara itu, komentator lain menawarkan solusi agar patung tidak bergerak. "Taruh di atas tikar karet. Tapi mungkin itu tidak membantu menaikkan jumlah pengunjung," tulis seorang komentator.
http://yafi20.blogspot.com/2013/09/patung-mesir-kuno-bergerak-sendiri.html
0 komentar:
Posting Komentar